Minggu, 27 Agustus 2017

Justru Anggota-Anggota Tubuh yang Nampaknya Paling Lemah, yang Paling Dibutuhkan


justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan (1 Kor 12:22)
Maria F. Kristina


Pagi ini seperti biasa aku bangun lebih awal di saat orang lain masih terlelap dalam mimpi.  Dan seperti  biasa pula aku memulai hariku dengan berbincang dengan Tuhan Yesus yang manis dan membuka Alkitab yang berisi surat cinta dariNya.

Entah kenapa pagi ini aku tidak ingin membaca bacaan yang aku lakukan  hari-hari sebelumnya Kitab Imamat. Aku pun lalu membolak-balik Alkitabku. Hingga akhirnya aku pun berhenti membukanya dan memutuskan  untuk membaca Kitab 1 Korintus 12. 

Aku pun mulai membaca kitab itu.  Kalimat per kalimat,  ayat per ayat pada kitab itu kubaca dan renungkan. Hingga akhirnya  aku pun berhenti di satu ayat beberapa ayat yang membuatku jadi merenung hingga berkali-kali

1 Korintus 12:22-24
12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. 12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.

Aku sendiri teringat dengan pengalamanku beberapa waktu lalu. Dimana aku diberikan kesempatan pada Tuhan untuk bisa untuk berpartisipasi menjadi volunteer dalam acara Orang Muda Katolik seAsia yang berlangsung tiap 3-4 tahun sekali. Pada saat itu aku pun masuk dalam divisi publikasi. Di sana aku diberikan tugas oleh pembimbing untuk menjadi media monitor dan admin social media. Walaupun terkadang banyak orang berpikir kalau tugas itu sederhana tapi di sana aku belajar untuk setia dan taat pada tugas itu.

Suatu ketika ada orang yang bertanya padaku, “ Mbak, selama di AYD tugas jadi apa?” aku pun hanya menjawab, “ Di sana saya hanya menjadi media monitor dan admin sosmed. Orang itu menjawab lagi, “ Wah hebat dong bisa jadi seperti itu di acara sebesar AYD.”  Aku pun membalasnya lagi “ah say mah Cuma apa bu. saya bisanya bantu gitu aja bu buat AYD.” Kataku merendah lagi.  “Ah nggak usah merendah lagi. Lagian kalau misal nggak ada admin sosmed. Mana mungkin orang  tahu apa itu AYD. Apalagi saya yang uda ibu-ibu  gini, mana mungkin paham apa sih AYD itu! hehe. Semangat ya. Jangan suka merendah terus. Dosa lho kalau kamu merendah terus. Semangat ya sayang!” kata ibu itu.

Dan satu lagi pengalaman yang nggak akan pernah aku lupakan. Ketika di acara AYD, setiap hari kami selalu mengikuti misa. Di sela-sela kesibukanku sebagai admin sosmed dan media monitor. Aku  selalu berusaha untuk bisa mengikuti misa, walaupun hanya bisa duduk di barisan belakang. Entah aku sadari atau tidak. Setiap kali selesai misa, pasti ada uskup atau cardinal yang berhenti, memberkati dan memelukku. Bahkan ada seorang cardinal yang ketika mellihatku. Beliau memanggil dan mengajakku berkenalan. Bahkan beliau menawarkan diri padaku untuk berfoto bersama. Jujur saja, ketika itu hatiku rasanya ingin menangis, “ Ah Tuhanku,siapakah aku ini hingga orang sehebat Cardinal Rozario, dan Bishop Sim mengajakku untuk berfoto bersama? Tuhan, aku kan hanya anakMu yang kecil dan lemah.” Kataku dalam hati waktu itu. Bahkan hingga kini ketka aku melihat  foto itu. Aku pun masih tidak menyangka bisa berfoto dengan orang sehebat bishop dan cardinal.
      
Ya, yang aku tahu semua itu terjadi bukan karena kelebihan ataupun kehebatanku. Tapi, semua itu terjadi karena kemurahan dan kebaikanMu untukku, Tuhan. Terima kasih Tuhan. Amin

Semarang, 27 Agustus 2017
Maria F. Kristina

Kamis, 17 Agustus 2017

Banggakah Kita Menjadi 100% Katolik 100% Indonesia?


 Banggakah Kita Menjadi 100% Katolik 100% Indonesia?



Tepatnya 2 minggu yang lalu di acara AYD 7. aku diberikan kesempatan pada Tuhan Yesus untuk bisa ambil bagian dalam acara besar orang muda katolik seasia yang diadakan 3 tahun sekali ini. Walaupun di sana saya tidak bisa ikut acara secara full  karena harus monitoring dan ngadmin sosmed. Tapi sesekali masih ada kesempatan bagiku untuk bisa sedikit mengintip bagaimana acara di lapangan dan mengikuti misa.

Rabu, 09 Agustus 2017

Terima Kasih Asian Youth Day 2017


Thank you AYD 7 INDONESIA 



AYD 7 oh AYD 7, jujur saja masih sulit rasanya buat aku untuk bisa move on denganmu AYD 7. Setelah satu tahun rasanya aku belajar sebagai VOLUNTEER untuk bisa mengenalmu, memahamimu, mencintaimu, hingga akhirnya selama seminggu aku bisa menghabiskan waktuku untuk melayanimu dengan semua kemampuan yang aku miliki dan yang pasti penuh sukacita bersama teman2 muda. Dan yang pasti mereka adalah orang muda yang hebat-hebat dari berbagai negara ASIA.



Terima kasih AYD karena sudah memberikan aku pengalaman yang luar biasa yang mungkin nggak akan bisa aku lupakan seumur hidupku. Aku akan bagikan pada anak cucu cicitku nanti. Terima kasih AYD sudah mempertemukanku dengan sosok idolaku Kardinal Tagle Bishop Luis Antonio G. Tagle (walaupun aku tidak sempat ambil foto berdua dengan beliau, tapi aku bisa mendapat berkat langsung dari belau dan untuk pertama kalinya mendapatkan pelukan langsung dari seorang kardinal yang hebat).



Terima kasih AYD sudah mempertemukan aku dengan para romo, uskup dan kardinal se-ASIA dan mendapatkan berkat langsung dari beberapa uskup. Terima kasih AYD sudah mempertemukanku dengan teman-teman muda seASIA yang semangatnya sangat luar biasa joyful. Terima kasih Santa Maria, Santa Kristina dan Santo Yohanes Don Bosko yang selama ini menjadi perantraan doaku hingga akhirnya keinginanku dapat terwujud.

Dan paling penting dan utama Terima kasih Tuhan Yesus sudah mengijinkan aku untuk bisa melayaniMU diantara orang muda se-ASIA. Yang membuat semakin berkata dengan jujur dan rendah hati, “Apalah aku Tuhan, jika aku tanpaMu. Aku tak akan mungkin bisa bergabung dengan teman-teman muda se-ASIA. Terima kasih buat untuk kedua orang tuaku, saudara, keluarga, sahabat dan romo pembimbing rohaniku yang terus memotivasi dan menyemangati aku supaya tidak mundur di tengah jalan sebagai VOLUNTEER.

Terima kasih teman-teman AYD 6 South Korea Maria Oh, Pilsun Yoon dan AYD Philipina Antonio G Bautista Jr. yang beberapa hari menjelang AYD 7 sudah banyak mendukung, mendoakan, membantu bahkan memotivasi teman-teman AYD 7 agar bisa berjalan lancar dan baik. Terima kasih untuk banyak pihak yang sudah membantuku untuk bisa bergabung di AYD 7.

AYD 7 INDONESIA memang paling jossss!!! Salam Joyful AYD 7

======================================================================== 


Refleksi singkatku yang sangat sederhana mengenai AYD 7 INDONESIA:

IMG-20170810-WA0009“DON’T BE AFRAID TO DREAM OF GREAT THINGS!” POPE FRANCIS

Singkatnya berawal dari menonton video AYD 6 yang berlangsung di South Korea tahun 2014 yang lalu. Aku yang waktu itu melihat betapa megah, dan luar biasa AYD 6. Aku pun waktu itu hanya bisa berucap “Tuhan Yesus, bisakah suatu saat nanti aku mengikuti event sebesar dan sekeren itu?”” kataku yang merasa sedikit minder dan pesimis mengingat kondisi kekurangan fisikku. Hingga akhirnnya, aku pun memiliki sedikit keyakinan” IMAN SEBESAR BIJI SESAWI DAPAT MEMINDAHKAN GUNUNG- (MATIUS 17:20)” yang dari dulu hingga kini masih aku pegang di dalam hati dan pikiranku. Sejak saat itu tiap kali aku berdoa, aku selalu mengucap sebuah kalimat yang sederhana “Tuhan, aku pengen suatu saat bisa ikut AYD” Hingga akhirnya pada tahun 2016 yang lalu aku mendaftar dan diterima sebagai volunteer AYD. Walaupun awalnya aku sempat 2x menolak dengan halus undangan pendaftaran menjadi volunteer AYD dari seorang romo yang sudah mengenalku.

Selama menjadi volunteer AYD, aku masuk dalam divisi publikasi. Dimana ada hari-hari aku harus menjadi admin official facebook AYD dan sekaligus menjadi media monitoring yang bertugas untuk mengumpulkaan link dan berita yang berkaitan dengan pemberitaan AYD di media. Mungkin banyak orang boleh menganggap dan mengatakan, tugasku sangat gampang dan sederhana. Walaupun begitu aku sendiri bisa belajar untuk bisa setia dan mencintai tugas-tugas yang sederhana yang diberikan pembimbing kepadaku.

IMG-20170810-WA0010Buat teman-teman OMK, seperti kata Pope Francis, “Jangan Pernah Takut untuk Memimpikan Hal-Hal yang Luar Biasa.” Karena selama masih ada keyakinan dan harapan pada Tuhan Yesus semua masih mungkin untuk bisa terjadi.

Demikian sharring dan refleksi sederhana mengenai pengalamanku di AYD 7 Indonesia

Semarang, `August 9, 2017

Maria Febri Kristina-volunteer AYD 7 INDONESIA


Jumat, 09 Desember 2016

Hujan Awal Bulan Desember

Hujn Awal Bulan Desember
Maria Ria F Kristina



Awal bulan Desember ini, ah tak kusangka bulan itu akhirnya datang juga. Bulan dimana akhir semester pun tiba. Dimana aku sendiri tak sabar untuk pulang ke kampungku. Kampung dimana aku dibesarkan. Hingga akhirnya aku harus di kota ini, untuk mencari seberkas ilmu. Demi meraih masa 
depan yang penuh dengan harapan.

Kamis, 14 Juli 2016

Terkadang Aku Salah Berpikir Jika Beban Hidupnya Jauh Lebih Ringan daripada Bebanku



www.huffingtonpost.com

Terkadang Aku Salah Berpikir Jika Beban Hidupnya Jauh Lebih Ringan daripada Bebanku
Maria Febri Kristiina

Tuhanku
Terkadang  aku merasa lelah, penat,
Dan sempat terpikir mungkin tak kan sanggup menjalaninya  
Pikir lain, terkadang aku merasa iri dengan orang lain
Yang ku pikir beban hidupnya jauh lebih ringan dari bebanku

Sajak Sore Setelah Turunnya Hujan Siang itu

Sajak Sore Setelah Turunnya Hujan Siang itu
Maria Febri Kristina

Jikalau Kau Ingin Bicara, Katakan Saja…

Jikalau Kau Ingin Bicara, Katakan Saja…
Maria Febri Kristina

Seperti biasa
Usai ku selesai dari rutinitas harianku
Aku selalu menikmati indahnya sore di taman kota
Sambil melihat detik-detik  Sang Surya masuk ke dalam perut bumi
Dan segera menyambut datangnya malam
Dengan berdiri tegaknya Sang Bulan di angkasa raya