Kamis, 17 Agustus 2017

Banggakah Kita Menjadi 100% Katolik 100% Indonesia?


 Banggakah Kita Menjadi 100% Katolik 100% Indonesia?



Tepatnya 2 minggu yang lalu di acara AYD 7. aku diberikan kesempatan pada Tuhan Yesus untuk bisa ambil bagian dalam acara besar orang muda katolik seasia yang diadakan 3 tahun sekali ini. Walaupun di sana saya tidak bisa ikut acara secara full  karena harus monitoring dan ngadmin sosmed. Tapi sesekali masih ada kesempatan bagiku untuk bisa sedikit mengintip bagaimana acara di lapangan dan mengikuti misa.


Ketika di sana aku bertemu dengan banyak teman-teman muda  dari negara-negara yang mengikuti AYD. Sekaligus mewawancarai beberapa dari mereka bagaimana pengalaman mengikuti AYD. Dan diakhir wawancara seperti biasa aku selalu meminta  foto dan nomer whatsapp / line mereka/ akun sosmed mereka yang lain. Dan mereka dengan senang hati memberikan itu kepadaku  tanpa basa-basi. Di sana aku melihat dan merasakan keramahan dan keterbukaan mereka pada orang baru tanpa takut ataupun malu.

Hari pun berlalu, hubunganku dengan mereka masih terjalin hingga kini. Entah itu melalui facebok, ig, atau whatsapp.   Tak jarang mereka ikut memberikan like atau koment pada status yang kutulis. walaupun aku tahu mereka tak mengerti  apa status yang kutulis. Sebab semua kutuliskan  dalam bahasa indonesia.

Tepatnya 2 hari lalu, tanggal 15 Agustus yang lalu. Seperti biasa ada seorang teman dari india selalu mengirim quote padaku tiap pagi. Ketika itu aku melihat dia menggunakan pp whatsapp dengan twibbon indenpence india. Aku pun langsung memberikan ucapan selamat padanya. aku pun kemudian memutuskan untuk menuliskan status berupa ucapan selamat pada teman-teman india di fb.

Tapi rupanya ada yang kurang, siang harinya ada salah satu sahabatku yang nginbox sekaligus  nyindr padaku. “ eeh kok sing mbok ucapke mung india tok korea ora? Awas lho mengko nek  mengko nek mereka iri terus di delcon mbek konco koreamu aku ra tanggung jawab lho!”kataanya nyindir. Maklum dia seorang pencinta kpop berat. Aku pun sedikit ngeyel  padanya kalau hari itu bukan indenpence day dari korea.  Karena seharian itu aku tidak melihat status sosmed teman2 korea yang menunjukkan kalau mereka sedang indenpence day. Dia pun lalu mengirimkan screenshoot dari salah satu personil kpop favoritnya yang menunjukkan kalau korea juga sedang indenpence day. Tanpa pikir panjang aku pun menghapus dan mmengganti status yang kubuat tadi. Benar juga apa katanya. Jujur Aku sendiri selama  di publikasi AYD banyak dibantu dan disupport oleh teman-teman korea.

Dan ternyata respon mereka sangat luar biasa. Mereka pun banyak memberikan like. Bahkan beberapa dari mereka memberikan comment berupa ucapan terima kasiih dalam tulisan hangoul. Yang jujur saya sama sekali tak paham dengan tulisan hangoul. Aku pun hanya memberikan like pada koment koment mereka. bahkan ada juga teman korea yang mengshare ulang status yang kubuat untuknya.

Dan tadi pagi aku buka hp ternyata banyak dpt kejutan dari teman-teman ayd luar negeri. Banyak dari teman mengirimkan gambar di whatsapp n inbox fb yang isinya indenpence day indonesia. mereka pun juga mensharingkan pengalaman luar biasa mereka selama beberapa hari tinggal di indonesia  saat AYD berlangsung. Bahkan beberapa dari mereka mengatakan kalau mereka ingin berkunjung lagi ke indonesia. 

Dan satu hal yang menarik buatku hari ini. Ada seorang teman dari india yang mengirimkan fotonya yang berdiri dibawah Salib Yesus dengan membawa bendera merah putih. Jujur aku terharu melihatnya. Mungkin dia tahu semboyan 100% katolik  , 100% indonesia yang pernah dibawakan oleh Mgr. Soegijopranata kala itu.

Mungkin sebuah refleksi sederhana untuk kita semua banggakah dan siapkah kita untuk menjadi 100% katolik , 100%Indonesia?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar