Tepatnya 2 minggu yang lalu di acara AYD 7. aku diberikan
kesempatan pada Tuhan Yesus untuk bisa ambil bagian dalam acara besar orang
muda katolik seasia yang diadakan 3 tahun sekali ini. Walaupun di sana saya
tidak bisa ikut acara secara full karena
harus monitoring dan ngadmin sosmed. Tapi sesekali masih ada kesempatan bagiku
untuk bisa sedikit mengintip bagaimana acara di lapangan dan mengikuti misa.
Ketika di sana aku bertemu dengan banyak teman-teman muda dari negara-negara yang mengikuti AYD.
Sekaligus mewawancarai beberapa dari mereka bagaimana pengalaman mengikuti AYD.
Dan diakhir wawancara seperti biasa aku selalu meminta foto dan nomer whatsapp / line mereka/ akun
sosmed mereka yang lain. Dan mereka dengan senang hati memberikan itu
kepadaku tanpa basa-basi. Di sana aku
melihat dan merasakan keramahan dan keterbukaan mereka pada orang baru tanpa
takut ataupun malu.
Hari pun berlalu, hubunganku dengan mereka masih terjalin
hingga kini. Entah itu melalui facebok, ig, atau whatsapp. Tak jarang mereka ikut memberikan like atau
koment pada status yang kutulis. walaupun aku tahu mereka tak mengerti apa status yang kutulis. Sebab semua
kutuliskan dalam bahasa indonesia.
Tepatnya 2 hari lalu, tanggal 15 Agustus yang lalu. Seperti
biasa ada seorang teman dari india selalu mengirim quote padaku tiap pagi.
Ketika itu aku melihat dia menggunakan pp whatsapp dengan twibbon indenpence
india. Aku pun langsung memberikan ucapan selamat padanya. aku pun kemudian
memutuskan untuk menuliskan status berupa ucapan selamat pada teman-teman india
di fb.
Tapi rupanya ada yang kurang, siang harinya ada salah satu
sahabatku yang nginbox sekaligus nyindr
padaku. “ eeh kok sing mbok ucapke mung india tok korea ora? Awas lho mengko
nek mengko nek mereka iri terus di
delcon mbek konco koreamu aku ra tanggung jawab lho!”kataanya nyindir. Maklum
dia seorang pencinta kpop berat. Aku pun sedikit ngeyel padanya kalau hari itu bukan indenpence day
dari korea. Karena seharian itu aku
tidak melihat status sosmed teman2 korea yang menunjukkan kalau mereka sedang
indenpence day. Dia pun lalu mengirimkan screenshoot dari salah satu personil
kpop favoritnya yang menunjukkan kalau korea juga sedang indenpence day. Tanpa
pikir panjang aku pun menghapus dan mmengganti status yang kubuat tadi. Benar
juga apa katanya. Jujur Aku sendiri selama
di publikasi AYD banyak dibantu dan disupport oleh teman-teman korea.
Dan ternyata respon mereka sangat luar biasa. Mereka pun
banyak memberikan like. Bahkan beberapa dari mereka memberikan comment berupa
ucapan terima kasiih dalam tulisan hangoul. Yang jujur saya sama sekali tak
paham dengan tulisan hangoul. Aku pun hanya memberikan like pada koment koment
mereka. bahkan ada juga teman korea yang mengshare ulang status yang kubuat
untuknya.
Dan tadi pagi aku buka hp ternyata banyak dpt kejutan dari
teman-teman ayd luar negeri. Banyak dari teman mengirimkan gambar di whatsapp n
inbox fb yang isinya indenpence day indonesia. mereka pun juga mensharingkan pengalaman
luar biasa mereka selama beberapa hari tinggal di indonesia saat AYD berlangsung. Bahkan beberapa dari mereka
mengatakan kalau mereka ingin berkunjung lagi ke indonesia.
Dan satu hal yang menarik buatku hari ini. Ada seorang teman
dari india yang mengirimkan fotonya yang berdiri dibawah Salib Yesus dengan
membawa bendera merah putih. Jujur aku terharu melihatnya. Mungkin dia tahu
semboyan 100% katolik , 100% indonesia
yang pernah dibawakan oleh Mgr. Soegijopranata kala itu.
Mungkin sebuah refleksi sederhana untuk kita semua banggakah
dan siapkah kita untuk menjadi 100% katolik , 100%Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar