Kamis, 19 November 2015

Rifaldi (Maria Febri Kristina)


Rifaldi
(Maria Febri Kristina)

           Sore itu anak-anak sedang asyik bermain di taman yang ada tidak  jauh dari rumah mereka. mereka pun saling berkejar-kejaran satu sama lain. Melihat itu, Aldi yang berada di pinggir taman merasa sangat sedih. Aldi pun yang duduk di atas kursi rodapun  merasa sangat sedih, ia pun kemudian meminta tantenya untuk kembali pulang ke rumah. Tantenya pun mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Aldi, dan mengiyakan permintaannya

   Aldi yang sejak kecil mengalami kelainan pada kakinya, dan mengakibatkan ia mengalami lumpuh dan harus duduk di kursi roda. Dahulu ketika Aldi baru lahir,  ibunya tidak bisa menerima kondisi anaknya yang harus mengalami cacat seumur hidup. Sejak saat itu ibunya bersumpah tidak akan pernah menganggap Aldi sebagai anaknya. Dan ibunya menyuruh Aldi untuk tetap berada di dalam kamar dan tidak boleh keluar dari rumah. Hal ini dilakukan, karena ibunya tidak mau semua orang tahu kalau ia memilki seorang anak yang cacat. Walaupun begitu, Aldi masih sangatlah beruntung ia masih memiliki ayah, kakak, dan tante yang sangat menyanyanginya. Terkadang saat ibunya sedang berada di luar kota, tantenya sering mengajak Aldi jalan-jalan ke mall, hanya untuk sekedar makan es krim.
             Pernah di suatu sore Aldi sedang seorang diri di pinggir taman rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar ada dua orang anak seusianya yang sedang berjalan asyik mengobrol mengenai tugas sekolah mereka yang kebetulan sedang lewat di depan rumahnya. Aldi pun yang merasa sangat penasaran, meencoba untuk keluar dari halaman rumahnya. Ia pun berusaha dengan susah payah agar dapat keluar dari rumah. Beberapa menit kemudian, ia pun berhasil keluar dari rumah. Mendengar ada orang yang keluar dari rumah tersebut, kedua anak itu segera bersembunyi di balik semak-semak. Melihat depan rumahnya sepi Aldi pun merasa kecewa dan ia pun membalik kursi rodanya dan masuk kembali ke rumah. Saat Aldi akan menutup kembali pagar rumahnya. Tiba-tiba  Aldi pun mendengar ada 2 orang anak seusianya yang memanggilnya. Aldi pun menoleh, dan ia pun bertemu dengan seorang anak. Mereka berdua pun kemudian saling berkenalan. Ternyata kedua anak itu adalah anak dari kampung sebelah.  Merreka adalah Pandu dan Melodi. Betapa  senang dan bahagianya bisa bertemu dengan teman barunya.
   Aldi pun kemudian, mengajak mereka masuk ke halaman rumahnya. Mereka bertiga pun kemudian asyik mengobrol. Tiba-tiba Melodi pun bertnya pada Aldi, mengapa ia harus duduk di kursi roda. Aldi pun menceritakan dengan jujur apa yang telah terjadi padanya.  Aldi pun juga memiliki sebuah keinginan agar dapat memberikan sesuatu di hari ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya Mendengar cerita dan keinginan Aldi, Melodi pun merancangkan sesuatu agar Aldi bisa berjalan. Kemudian setelah setengah jam mengobrol, Melodi dan Pandu berpamitan pulang. Melodi dan Pandu esok sore mereka akan datang lagi ke rumah Aldi.
       Ketika perjalanan pulang, Pandu bertanya apa yang mereka lakukan untuk membantu Aldi. Melodi pun yang dikenal sebagai anak yang cerdas di kelas, memiliki ide agar ia dapat membantu Aldi untuk bisa berjalan. Aldi dan Melodi pun mencari informasi di internet menganai terapi untuk membuat seorang yang lumpuh bisa berjalan lagi.
       Esok sorenya Pandu dan Melodi pun datang kembali ke rumah. Tapi kali ini mereka ingin membantu mewujudkan impiian Aldi untuk bisa berjalan. Sebelum mereka membantu mewujudkan impian, mereka sudah mencari informasi mengenai terapi untuk mengenai cara pengobatan lumpuh. Sebelum mereka melakukan terapi tak lupa mereka berdoa terlebih dahulu. Pertama-tama, mengurut pelan kaki Aldi dengan air hangat dan garam. Lalu kemudian Aldi pun diajak untuk berdiri dan berjalan perlahan dengan memegang tongkat yang dipegang dengan kedua tangannya. Tak lupa kedua sahabatnya  Melodi dan Aldi pun terus mensupport agar bersemangat berlatih.
      Setiap sore Melodi dan Pandu pun dengan tekun melatih sahabatnya, agar ia dapat berjalan. Hal itu hanya diketahui oleh seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah Aldi. Aldi pun menyuruh kepada pembantunya untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun.
       Akhirnya tibalah saat perayaan ulang tahun perkawinan kedua orang Aldi. Tantenya yang baru saja tiba dari luar negeri, seengaja membelikan jas untuk Aldi agar dapat dikenakan saat perayaan ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya. Ketika tantenya sedang sibuk mendandani Aldi. Tiba-tiba ibunya msuk ke dalam kamar, dan memperingatkan agar Aldi jangan sampai keluar dari kamarnya. Karena ibunya tidak mau kalau semua tamu undangan tahu kalau ia mempunyai anak yang lumpuh. Tantenya yang mendengar perkataan keras ibu Aldi, merassa kasihan pada Aldi.
        Ketika semua orang di rumah sedang sibuk menyambut para tamu. Aldi pun hanya  berdiam diri di kamarnya. Setelah hampir setengah jam di dalam kamar, Aldi pun mencoba berdiri di depan. Ia sendiri masih belum menyadari betul karena Ia sekarang sudah berdiri tegak bahkan bisa berjalan. Ia pun bersyukur kepada Tuhan karena sudah memberinya sahabat yang baik dan mau membantunya untuk bisa berjalan. Aldi pun yang merasa suntuk dan bosan memutuskan untuk keluar dari kamarnya.
      Di pinggir kolam renang, Aldi merenung kenapa ibunya begitu sangat membenci dan tidak menginginkan dirinya. Apa yang salah dengan keadaannya yang lumpuh? Ia pun terus menerus merenung hingga akhirnya ia sendiri melamun. Saat itu ada 2 orang anak yang adalah anak dari rekan bisnis mamanya. Ketika kedua anak sedang asyik bermain, tiba-tiba adiknya terpeleset dan akhirnya tercebur di kolam renang. Melihat adiknya yang tercebur di kolam renang, sang kakak yang masih kelas 3  SD hanya menangis dan mencari orang tuanya.
       Sang kakak yang menangis dan masuk ke ruangan pesta, sempat membuat semua tamu merasa panic, termasuk kedua orang tuanya. Akhirnya semua orang segera menuju ke kolam renang tersebut. Kemudian setelah itu mereka mendapati anak  yang tercebur di dalam kolam itu selamat. Saat itu ibunya melihat Aldi ada di pinggir kolam dengan keadaan yang sangat basah kuyup. Tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya, ibunya langsung saja menyalahkan Aldi di depan para tamu undangan, bahwa Aldi lah yang telah melakukan perbuatan itu.
        Tapi untunglah kalau kakak dan adik tadi menceritakan kepada orang tuanya termasuk para tamu undangan, bahwa bukan Aldi yang menyebabkan kejadian itu. Bahkan sang adik pun menceritakan dengan bahasanya yang polos, kalau Aldi lah yang menyelamatnya di kolam renang. Mendengar cerita dari kedua anaknya, kedua orang tua dari anak yang telah diselamatkan oleh Aldi merasa bersyukur dan berterima kasih pada Aldi. Melihat Aldi yang telah berhasil menyelamatkan nyawa anak dari rekan bisnisnya ibunya merasa sangat malu. Mendengar istrrinya yang telah menyesali perbuatannya selama ini, suaminya merasa sangat bersyukur. Ibunya yang selama ini telah menyinyiakan Aldi akhirnya meminta maaf kepada anak bungsunya itu. Ibunya pun berjanji tidak menyinyiakan Aldi, dan akan menganggap Aldi sebagai anak mereka. Dan lebih daripada itu  mereka telah mendapat hadiah terindah di hari pernikahan mereka, kalau anak mereka Aldi sudah dapat berjalan seperti kebanyakan orang pada umumnya.



                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar