Rifaldi
(Maria
Febri Kristina)
Sore itu anak-anak
sedang asyik bermain di taman yang ada tidak
jauh dari rumah mereka. mereka pun saling berkejar-kejaran satu sama
lain. Melihat itu, Aldi yang berada di pinggir taman merasa sangat sedih. Aldi
pun yang duduk di atas kursi rodapun
merasa sangat sedih, ia pun kemudian meminta tantenya untuk kembali
pulang ke rumah. Tantenya pun mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Aldi, dan
mengiyakan permintaannya
Aldi yang sejak kecil mengalami kelainan
pada kakinya, dan mengakibatkan ia mengalami lumpuh dan harus duduk di kursi
roda. Dahulu ketika Aldi baru lahir,
ibunya tidak bisa menerima kondisi anaknya yang harus mengalami cacat
seumur hidup. Sejak saat itu ibunya bersumpah tidak akan pernah menganggap Aldi
sebagai anaknya. Dan ibunya menyuruh Aldi untuk tetap berada di dalam kamar dan
tidak boleh keluar dari rumah. Hal ini dilakukan, karena ibunya tidak mau semua
orang tahu kalau ia memilki seorang anak yang cacat. Walaupun begitu, Aldi
masih sangatlah beruntung ia masih memiliki ayah, kakak, dan tante yang sangat
menyanyanginya. Terkadang saat ibunya sedang berada di luar kota, tantenya
sering mengajak Aldi jalan-jalan ke mall, hanya untuk sekedar makan es krim.
Pernah di suatu sore
Aldi sedang seorang diri di pinggir taman rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar ada
dua orang anak seusianya yang sedang berjalan asyik mengobrol mengenai tugas
sekolah mereka yang kebetulan sedang lewat di depan rumahnya. Aldi pun yang
merasa sangat penasaran, meencoba untuk keluar dari halaman rumahnya. Ia pun
berusaha dengan susah payah agar dapat keluar dari rumah. Beberapa menit
kemudian, ia pun berhasil keluar dari rumah. Mendengar ada orang yang keluar
dari rumah tersebut, kedua anak itu segera bersembunyi di balik semak-semak. Melihat
depan rumahnya sepi Aldi pun merasa kecewa dan ia pun membalik kursi rodanya
dan masuk kembali ke rumah. Saat Aldi akan menutup kembali pagar rumahnya. Tiba-tiba Aldi pun mendengar ada 2 orang anak seusianya
yang memanggilnya. Aldi pun menoleh, dan ia pun bertemu dengan seorang anak.
Mereka berdua pun kemudian saling berkenalan. Ternyata kedua anak itu adalah
anak dari kampung sebelah. Merreka
adalah Pandu dan Melodi. Betapa senang
dan bahagianya bisa bertemu dengan teman barunya.
Aldi pun kemudian, mengajak mereka masuk ke
halaman rumahnya. Mereka bertiga pun kemudian asyik mengobrol. Tiba-tiba Melodi
pun bertnya pada Aldi, mengapa ia harus duduk di kursi roda. Aldi pun
menceritakan dengan jujur apa yang telah terjadi padanya. Aldi pun juga memiliki sebuah keinginan agar
dapat memberikan sesuatu di hari ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya
Mendengar cerita dan keinginan Aldi, Melodi pun merancangkan sesuatu agar Aldi
bisa berjalan. Kemudian setelah setengah jam mengobrol, Melodi dan Pandu
berpamitan pulang. Melodi dan Pandu esok sore mereka akan datang lagi ke rumah
Aldi.
Ketika perjalanan pulang, Pandu bertanya
apa yang mereka lakukan untuk membantu Aldi. Melodi pun yang dikenal sebagai
anak yang cerdas di kelas, memiliki ide agar ia dapat membantu Aldi untuk bisa
berjalan. Aldi dan Melodi pun mencari informasi di internet menganai terapi
untuk membuat seorang yang lumpuh bisa berjalan lagi.
Esok
sorenya Pandu dan Melodi pun datang kembali ke rumah. Tapi kali ini mereka ingin
membantu mewujudkan impiian Aldi untuk bisa berjalan. Sebelum mereka membantu
mewujudkan impian, mereka sudah mencari informasi mengenai terapi untuk
mengenai cara pengobatan lumpuh. Sebelum mereka melakukan terapi tak lupa
mereka berdoa terlebih dahulu. Pertama-tama, mengurut pelan kaki Aldi dengan
air hangat dan garam. Lalu kemudian Aldi pun diajak untuk berdiri dan berjalan
perlahan dengan memegang tongkat yang dipegang dengan kedua tangannya. Tak lupa
kedua sahabatnya Melodi dan Aldi pun
terus mensupport agar bersemangat berlatih.
Setiap sore Melodi dan Pandu pun dengan
tekun melatih sahabatnya, agar ia dapat berjalan. Hal itu hanya diketahui oleh
seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah Aldi. Aldi pun menyuruh
kepada pembantunya untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun.
Akhirnya tibalah saat perayaan ulang
tahun perkawinan kedua orang Aldi. Tantenya yang baru saja tiba dari luar
negeri, seengaja membelikan jas untuk Aldi agar dapat dikenakan saat perayaan
ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya. Ketika tantenya sedang sibuk
mendandani Aldi. Tiba-tiba ibunya msuk ke dalam kamar, dan memperingatkan agar
Aldi jangan sampai keluar dari kamarnya. Karena ibunya tidak mau kalau semua
tamu undangan tahu kalau ia mempunyai anak yang lumpuh. Tantenya yang mendengar
perkataan keras ibu Aldi, merassa kasihan pada Aldi.
Ketika semua orang di rumah sedang
sibuk menyambut para tamu. Aldi pun hanya
berdiam diri di kamarnya. Setelah hampir setengah jam di dalam kamar, Aldi
pun mencoba berdiri di depan. Ia sendiri masih belum menyadari betul karena Ia
sekarang sudah berdiri tegak bahkan bisa berjalan. Ia pun bersyukur kepada
Tuhan karena sudah memberinya sahabat yang baik dan mau membantunya untuk bisa
berjalan. Aldi pun yang merasa suntuk dan bosan memutuskan untuk keluar dari
kamarnya.
Di pinggir kolam renang, Aldi merenung
kenapa ibunya begitu sangat membenci dan tidak menginginkan dirinya. Apa yang
salah dengan keadaannya yang lumpuh? Ia pun terus menerus merenung hingga
akhirnya ia sendiri melamun. Saat itu ada 2 orang anak yang adalah anak dari
rekan bisnis mamanya. Ketika kedua anak sedang asyik bermain, tiba-tiba adiknya
terpeleset dan akhirnya tercebur di kolam renang. Melihat adiknya yang tercebur
di kolam renang, sang kakak yang masih kelas 3
SD hanya menangis dan mencari orang tuanya.
Sang kakak yang menangis dan masuk ke
ruangan pesta, sempat membuat semua tamu merasa panic, termasuk kedua orang
tuanya. Akhirnya semua orang segera menuju ke kolam renang tersebut. Kemudian
setelah itu mereka mendapati anak yang
tercebur di dalam kolam itu selamat. Saat itu ibunya melihat Aldi ada di
pinggir kolam dengan keadaan yang sangat basah kuyup. Tanpa mengetahui kejadian
yang sebenarnya, ibunya langsung saja menyalahkan Aldi di depan para tamu
undangan, bahwa Aldi lah yang telah melakukan perbuatan itu.
Tapi untunglah kalau kakak dan adik
tadi menceritakan kepada orang tuanya termasuk para tamu undangan, bahwa bukan
Aldi yang menyebabkan kejadian itu. Bahkan sang adik pun menceritakan dengan
bahasanya yang polos, kalau Aldi lah yang menyelamatnya di kolam renang.
Mendengar cerita dari kedua anaknya, kedua orang tua dari anak yang telah
diselamatkan oleh Aldi merasa bersyukur dan berterima kasih pada Aldi. Melihat
Aldi yang telah berhasil menyelamatkan nyawa anak dari rekan bisnisnya ibunya
merasa sangat malu. Mendengar istrrinya yang telah menyesali perbuatannya
selama ini, suaminya merasa sangat bersyukur. Ibunya yang selama ini telah
menyinyiakan Aldi akhirnya meminta maaf kepada anak bungsunya itu. Ibunya pun
berjanji tidak menyinyiakan Aldi, dan akan menganggap Aldi sebagai anak mereka.
Dan lebih daripada itu mereka telah
mendapat hadiah terindah di hari pernikahan mereka, kalau anak mereka Aldi sudah
dapat berjalan seperti kebanyakan orang pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar